Yakinlahbahawa hanya Allah yang memberi rezki kepada hamba-hambaNya. Janganlah sekali kali memperkecilkan dan memandang lekeh kepada sesiapa di sekeliling kita. Saya doakan semua pelajar-pelajar menjadi insan yang berjaya di dunia dan akhirat. Amin. Sekian. Semoga memberi manfaat. (Menulis sambil menunggu sesi meeting dipagi hari). Wassalam..:)
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ifeRhw1u0MXnh7x_dGHYiKGo9QPP8mPk3KPmmA4817-9w1qrXNiYHw== Thepurpose of this study is to help Arabic language learners at the Department of Arabic Language and Literature of International Islamic University Malaysia (IIUM) in learning 'Science of al-Bayan' by designing a prototype courseware for them. This Rezeki sudah diatur dan dijamin oleh Allah SWT, tapi sudah seharusnya kita bekerja keras untuk menjemput rezeki sambil berdoa pada Allah. Setiap orang memiliki takaran rezeki yang berbeda-beda, namun Allah telah menjamin rezeki bagi setiap makhluk di muka bumi ini. Rezeki sudah diatur oleh Allah SWT dengan kadar yang berbeda, tapi kerja keras juga diperlukan untuk membuka pintu rezeki di barengi dengan amalan-amalannya. Sebagian orang mendapatkan rezeki melimpah dalam hidupnya, tapi tidak jarang pula rezeki tersebut akan kembali ke Allah SWT. Pada dasarnya, semua itu hanyalah titipan dari Allah dan kita diharuskan untuk mengusahakan rezeki dengan ikhtiar dan tawakal. Perbedaan Rezeki dan Harta Meski sudah sering mendengar istilah rezeki dan harta, tapi masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara rezeki dan harta. Kedua istilah tersebut mungkin terlihat sama, tapi jika kita telaah bersama, keduanya memiliki makna yang berbeda. Harta mengacu pada materi yang kita miliki, seperti uang, rumah, kendaraan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan rezeki yang artinya lebih luas, yakni apa saja yang bisa kita nikmati dan tidak selalu dalam bentuk materi. Seseorang yang memiliki harta melimpah, belum tentu bisa menggunakan dan menikmati harta tersebut. Harta sedikit maupun banyak tidak menjamin seseorang dapat menikmati, apalagi sifat dasar manusia yang terus merasa kurang dan tidak akan puas. Selain harta yang bisa digunakan dan dinikmati, bentuk lain dari rezeki adalah kebahagiaan, teman baik, tetangga ramah, pasangan setia, kesehatan, rumah tangga harmonis, dan lain sebagainya yang membuat hati merasa lebih nyaman dan mengingat Allah SWT selalu. Apakah Rezeki itu Sudah Diatur? Dalam artikel ini, pembahasan lebih mengarah pada rezeki jadi tidak hanya terbatas pada harta. Jodoh, maut, dan rezeki merupakan suatu ketetapan yang sudah diatur oleh Allah SWT, bahkan sebelum kita lahir di dunia ini. Setiap manusia memiliki takaran rezekinya masing-masing jadi tidak perlu iri dengan rezeki yang dimiliki orang lain. Allah SWT lah yang lebih tahu tentang apa yang kita butuhkan di dunia ini sehingga rezeki yang sudah ditetapkan merupakan yang terbaik untuk hamba-Nya. Meski rezeki sudah diatur sejak kita masih di dalam kandungan, bukan berarti kita boleh bermalas-malasan, karena rezeki tidak bisa datang sendiri atau secara tiba-tiba. Perlu adanya usaha yang harus dilakukan untuk menjemput rezeki dari Allah SWT. Allah SWT akan melihat bagaimana usaha hamba-Nya dalam menjemput rezeki, apakah dengan sungguh-sungguh atau bermalas-malasan. Bisa saja Allah akan memberikan kemudahan bagi mereka yang bekerja dengan sungguh-sungguh meski rezeki telah diatur. Selain itu rezeki tidak akan tertukar dengan orang lain karena rezeki yang kita terima adalah yang Allah berikan. Sebagai manusia, tidak boleh merasa putus asa ketika mengalami kesulitan karena Allah SWT selalu memberikan jalan bagi hamba-Nya yang mau berusaha dan berpasrah pada-Nya. Sebagai penguasa bumi dan langit, Allah SWT akan menjamin rezeki bagi semua manusia yang ada di dunia ini. Meski begitu, harus menyadari bahwa rezeki tidak bisa datang sendiri jadi sudah seharusnya kita berusaha mencari dan menjemput rezeki tersebut. Dalam Asmaul Husna, Allah mempunyai sifat Ar-Razzaq Allah Maha Pemberi Rezeki. Rezeki sedikit maupun besar rasanya tidak akan cukup jika tidak mendasarinya dengan rasa syukur. Rezeki kecil dan penuh keterbatasan masih bisa mendatangkan kebahagiaan dan kenyamanan jika kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Sebagian orang mungkin mengalami kesulitan dalam mencari rezeki berupa harta benda, tapi tidak perlu khawatir karena Allah telah memberikan jaminan kepada semua manusia bahwa mereka akan mendapatkan rezeki jika mau berusaha. Rezeki bisa datang dari mana saja dan kapan saja jadi jangan berputus asa ketika menjumpai kesulitan dalam mencari rezeki. Bisa saja saat mengalami kesulitan, tiba-tiba tetangga memberikan rezeki yang tidak disangka, misalnya makanan, pekerjaan, sedekah dan lainnya. Allah SWT Maha Penguasa Bumi dan Langit jadi setiap manusia sudah mendapatkan jaminan rezeki dengan kadar yang berbeda-beda. Tinggal bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk menjemput rezeki sudah diatur dan ditetapkan oleh Allah SWT. Ayat tentang Rezeki yang Sudah Diatur Dalam Islam, sudah seharusnya kita menjalani kehidupan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist sehingga lebih sesuai dengan ajaran agama. Jika belum memahami datangnya rezeki pada setiap orang yang sudah diatur oleh Allah SWT, maka ayat ini akan menjelaskan. Bukan hanya satu atau dua ayat, banyak pembahasan tentang rezeki sudah ditetapkan yang ada di Al-Qur’an dan Hadist yang bisa dijadikan pedoman. Surah At-Talaq 3 Artinya “Dan Dia memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluanNya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu” Surah Al-Isra’ 31 Artinya “Dan janganlah kamu membunuh anak – anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka ialah perbuatan dosa besar” Surah Hud 6 Artinya “Dan tidak satu makhluk bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata Lauful Mahfuz”. Tirmidzi no. 2155 “Sesungguhnya awal Allah ciptakan setelah arsy, air dan dangin adalah qalam pena, kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata “Apa yang harus aku tulis”. Allah berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” Baihaqi 10185 “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya. Karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat, dan bertawakalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang haram dan tinggalkan yang haram.” Dengan penjelasan ayat di atas, pasti sudah memahami bahwa rezeki telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Jadi, tidak perlu risau dan khawatir namun jangan lupa untuk bekerja keras dan terus berdoa agar pintu rezeki terbuka. Rezeki Sudah Diatur untuk Pekerja Keras Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rezeki, jodoh, dan maut merupakan ketetapan Allah SWT yang sudah diatur semenjak manusia lahir di dunia. Sebagian orang mungkin salah paham dengan maksud rezeki sudah diatur atau sudah ditentukan. Setiap manusia mungkin sudah memiliki kadar rezekinya masing-masing, tapi bukan berarti kita hanya menengadah tangan dan menunggu rezeki itu datang. Pada dasarnya, rezeki tidak bisa datang dengan sendirinya, melainkan rezeki akan datang pada mereka yang bekerja. Sebelumnya, kadar rezeki seseorang mungkin terbatas pada mencukupi kebutuhan pokok tapi jika ia mau berusaha dan bekerja keras, Allah SWT akan memberikan kemudahan di setiap langkahnya mencari rezeki sehingga bisa berlipat lagi. Orang yang bermalas-malasan, rezeki akan kesulitan untuk mendatanginya sehingga dibutuhkan usaha dan berdoa. Sebagian besar orang sukses dengan rezeki melimpah, mereka rela bekerja keras pagi, siang dan malam sehingga rezeki yang datang lebih besar. Iringi usaha dan bekerja keras ini dengan bertawakal kepada Allah SWT karena ini merupakan amalan untuk membukakan pintu rezeki. Bekerja juga harus didasari dengan ibadah agar rezeki yang didapatkan lebih berkah sehingga mendatangkan manfaat. Sedekah Melancarkan Rezeki Bukan hanya bekerja keras dan berdoa, masih ada amalan lain yang bisa dilakukan untuk membukakan pintu rezeki agar semakin lebar. Salah satunya adalah sedekah atau berbagi rezeki kepada mereka yang membutuhkan sehingga rezeki akan lebih berkah. Rezeki yang kita dapatkan dalam hidup, bukan sepenuhnya milik kita tapi ada juga bagian dari orang lain yang harus diberikan. Meskipun prinsip sedekah adalah memberikan sebagian harta pada orang lain, tapi percayalah bahwa rezeki kita tidak akan pernah habis. Allah SWT telah memberikan jaminan kepada siapa saja yang bersedekah, bahwa rezeki akan terus mengalir, bahkan berkali-kali lipat dari apa yang diberikan. Memberikan sedekah tidak perlu melimpah, tapi ikhlas dan istiqomah dalam bersedekah menjadi hal yang penting. Seberapa pun rezeki yang kita sedekahkan tidak menjadi masalah jika kita melakukannya dengan ikhlas dan berusaha istiqomah di kemudian hari. Meski begitu, sudah seharusnya kita memberikan sedekah dengan jumlah yang pantas dan sesuai kemampuan. Bagi yang ingin bersedekah dengan tepat sasaran, percayakan saja pada Yayasan Yatim Mandiri. Kami siap membantu untuk menyalurkan sedekah pada orang yang membutuhkan. Tidak perlu khawatir rezeki akan berkurang karena rezeki sudah diatur Allah. Allahtelah meletakkan diri saya dalam bidang ini ada hikmah yg tersembunyi, salah satu dari hikmahnya mungkin Allah ingin saya jadi wakil QS muslimah yg dapat memberi sedikit sinar agama kepada ahli2 professional dalam bidang industry pembinaan..mungkin!?tapi amanah dan tanggungjawab ini rasa terlalu berat di bahu sayanamun, jika saya kuat Kata kata lancarkan rezeki – Dalam meniti usaha tentu kita selalu mengharapkan kelancaran rezeki. Doa yang dipanjatkan pasti tertuju pada meminta dilancarkan rezekinya. Motivasi juga diri Anda dengan kata kata rezeki berikut ini. Ada banyak sekali doa dan bacaan lainnya yang bisa kita panjatkan untuk meminta kepada Allah supaya rezeki terus mengalir deras. Rasulullah pun tak pernah lupa untuk berdoa dan meminta kepada Allah ketika hendak dan sedang berdagang. Maka kita sebagai umatnya patut untuk mencontoh apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain doa yang bisa kita panjatkan, perlu juga kata kata lancarkan rezeki untuk memberikan semangat pada diri kita dalam mencari rezeki. Karena bagaimana pun semangat diri dan motivasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan menyajikan beragam kata kata lancarkan rezeki yang bisa memompa semangat untuk mencari rezeki hari ini, esok, dan nanti. Kata Kata Lancarkan Rezeki yang Terkandung dalam Surat Al-AnkabutKata Kata Lancarkan Rezeki Takutlah jika Tidak BerkahKata Kata Rezeki Itu Milik AllahKata Bijak Tentang Rezeki dan Perlunya BersyukurAllah Menjanjikan Rezeki dalam Surat Al-Isra Yuk, Subscribe Sekarang Juga!Sabar adalah Rezeki yang Lebih BaikKata Kata Lancarkan Rezeki dalam Surat At-TalaqJangan Tempatkan Kekayaan di Hatimu!Related posts Kata Kata Lancarkan Rezeki yang Terkandung dalam Surat Al-Ankabut Sumber “Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan juga kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Al-Ankabut 60. Potongan ayat di atas menjelaskan bahwasanya rezeki yang akan kita terima sudah diatur oleh Allah, dan sudah dipastikan setiap makhluk akan mendapatkan rezeki. Di dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa binatang saja sudah diatur rezekinya oleh Allah, maka manusia yang derajatnya lebih tinggi pasti lebih dipersiapkan daripada binatang. Jadi jangan takut tidak akan mendapat rezeki, karena Allah sudah mengaturnya dan berjanji di dalam Al-Quran. Kata Kata Lancarkan Rezeki Takutlah jika Tidak Berkah Sumber “Jangan Takut tidak punya rezeki, takutlah jika tidak berkah, takutlah kalau tidak punya sabar, dan takutnya jika tidak punya rasa syukur.” Kalimat di atas adalah peringatan bagi kita semua bahwa rezeki sudah pasti datang, jangan takut. Namun takutlah jika rezeki yang kita dapatkan tidak berkah dan kita tidak bisa mensyukurinya. Allah pun tidak akan menambah nikmat dan rezeki kita jika kita tidak pandai bersyukur. Maka bersyukurlah dengan apa yang kita dapatkan hari ini. Kata Kata Rezeki Itu Milik Allah Sumber “Rezeki itu adalah milik Allah, semakin kita ikhlas memberi kepada orang lain, Insha Allah Allah mudahkan rezeki kita.” Bersedekah adalah jalan menuju kekayaan, kalimat itu mengajarkan bahwa rezeki yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah. Jadi wajib bagi kita untuk saling memberi dan bersedekah, karena Allah pun akan menambah rezeki kita jika kita banyak bersedekah. Kata Bijak Tentang Rezeki dan Perlunya Bersyukur Sumber “Rezeki yang disyukuri akan terasa lapang, rezeki yang dikufuri akan terasa kurang.” Kata bijak tentang rezeki tersebut bermakna bahwa begitu pentingnya untuk mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah. Karena setiap kali bersyukur, maka akan terasa cukup dan berkah. Namun jika tidak bersyukur maka Allah pun akan memberikan perasaan tidak pernah cukup dalam diri kita. Allah Menjanjikan Rezeki dalam Surat Al-Isra Sumber “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut ditimpa kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah perbuatan dosa besar.” Al-Isra 31. Ini adalah peringatan bahwa jangan sampai karena takut akan kemiskinan kita rela membunuh anak-anak kita. Allah berjanji akan memberikan rezeki kepada kita, maka kita jangan pernah takut untuk tidak mendapatkan rezeki. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Sebab Allah adalah maha pengasih dan maha pemberi. Sabar adalah Rezeki yang Lebih Baik Sumber “Aku sudah melihat segala bentuk rezeki, tapi tidak aku temukan rezeki yang lebih baik daripada kesabaran.” Kalimat di atas adalah kalimat yang diucapkan oleh Umar bin Khattab. Sayyidina Umar menjelaskan kesabaran adalah rezeki yang paling baik dari segala bentuk rezeki lainnya. Maka dalam diri kita pun perlu adanya sifat sabar, karena dari sabar, maka Allah akan membuka pintu rezeki. Kata Kata Lancarkan Rezeki dalam Surat At-Talaq Sumber “Dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu.” At-Talaq 3 Inilah salah satu bentuk keajaiban yang Allah tunjukkan kepada hambanya. Allah selalu memberi kejutan bagi hambanya yang tawakal dan sabar. Rezeki yang diharapkan namun tak kunjung datang tetap harus disikapi dengan sabar. karena Allah akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak kita sangka. Jangan Tempatkan Kekayaan di Hatimu! Sumber “Kekayaan harus dilihat seperti toilet karena kamu membutuhkannya dan menggunakannya bila perlu, tetap tidak ada tempat di hatimu.” Kalimat di atas oleh Ibn Taymiyyah diartikan bahwa rezeki dan kekayaan sebaiknya jangan sampai menjadi keutamaan di dalam hati. Perlu secukupnya dan gunakan secukupnya, jangan sampai kekayaan ada tempat di hati dan kita terjerumus dalam hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Itulah kata kata lancarkan rezeki yang bisa kita renungi. Semoga Allah selalu memberi kesabaran dan rezeki yang berlimpah pada kita. Aamiin. Kunjungi terus situs Blog Evermos untuk membaca kata-kata bijak lainnya agar nutrisi otak kita terpenuhi. Bagi Anda yang ingin berjualan tanpa modal, langsung saja bergabung menjadi reseller Evermos. Klik di sini untuk mendaftar. Related posts
Alhamdulillahya Allah atas nikmat hidup, nikmat sehat, nikmat rezeki, Dan seluruh kenikmatan yang telah Engkau berikan.. tp di akhirat juga saya tau ya Allah, sudah dipersiapkan jodoh untuk saya sejak saya ditakdirkan untuk lahir ke dunia ini.. ( dan nonton grey's anatomy bkin saya makin takut ama Alzheimer :( ya Allah jangan ampe
Sekira enam tahun lalu, aku berhenti dari pekerjaan yang sudah kutekuni kurang lebih selama 7 tahun. Makin ke sini, makin kusadari bahwa itu adalah hal terbaik yang pernah kulakukan seumur hidup. Karena banyak tanda harus resign yang sebenarnya sudah bertubi-tubi terjadi, yang akhirnya baru kuputuskan di tahun 2016 sejak tiga tahun sebelumnya sudah kurasakan ketidakberesan dalam banyak hal. Tapi dasar akunya yang pelupa. Sudah dibikin gondok, lupa. Dan akhirnya kejengkelan itu menumpuk sampai tiga tahun. Ya ampun … kalau anak orang, itu sudah bisa masuk playgroup! Resign atau Bertahan?Punya teman kerja yang toksik aja sudah makan ati, makan apa lagi kalau yang toksik itu atasanmu? Aku pernah baca quote, entah punya siapa. Tidak ada karyawan yang resign karena gaji, tapi mereka resign karena atasannya. Kutipan yang menurutku pas di antara teman-temanku yang kerap curhat tentang pekerjaannya. Dan memang, mereka lebih banyak mengeluhkan sikap atasan ketimbang gaji atau teman kerja. Ada yang atasannya perfeksionis, penuntut, pemarah, playing victim, pokoknya macam-macam. Nantinya, baru mereka mempertimbangkan kalau gajinya bisa menutupi kekurangan atasan. Malah ada yang bosnya amit-amit, gajinya pun tak kalah mengenaskan. Namun tetap, kebanyakan mereka resign karena sikap atasan, bukan karena minimnya gaji. Bahkan yang gajinya oke pun, lebih memilih keluar ketimbang tiap hari makan ati sak tidak sedikit yang memilih bertahan walau minim penghasilan, karena merasakan kepuasan batin saat melakukan pekerjaan. Tentu saja didukung dengan perasaan dihargai, bukan bekerja semata karena materi. Saking bahagianya, karyawan yang begini gak bakal kepikiran kapan harus gitu, Bos! Kalau mau punya karyawan yang anteng, jadilah atasan yang manusiawi. Dan kalau kamu bukan PNS yang atasanmu bakalan pindah atau berganti-ganti, pikir baik-baiklah kalau mau terus bertahan sementara kamu punya alasan yang masuk akal untuk Tanda Kamu Harus Keluar dari PekerjaanAku bukan mau memprovokasi kamu untuk berhenti kerja, ya. Tapi membantu menjaga kewarasan. Di saat pandemi begini, memang ada baiknya kamu pikir tenang-tenang sebelum keburu memutuskan diri off dari periuk buku Tambahkan Cinta Kurangi Benci, aku dapat sebuah kalimat yang lebih kurang berbunyi, Bahkan kalau ada cicak di kantor yang kerap muncul di ruang kerjamu, itu bisa jadi alasanmu untuk menjadikan wifi kantor sebagai alasanku untuk bertahan waktu itu. Padahal aku tinggal di kota, yang sinyal simcard apa pun relatif stabil, dan harga kuota internet gak mahal-mahal setelah resign aku malah menikmati wifi setiap hari, bisa lebih produktif menulis, lebih banyak baca buku, dan berbagai keuntungan yang gak pernah terpikir akan kudapat waktu masih bekerja. Eits nanti dulu, kondisi setiap orang berbeda-beda. Kamu cek keadaan di tempat kerjamu! Jika yang sepuluh di bawah ini kamu rasakan, berarti itu memang tanda bahwa kamu harus resign!1. Birokrasi LebayKalau dalam jam kerja kamu masih bisa keluar masuk kantor, beruntunglah! Ada banyak orang yang sekadar cari makan siang aja butuh izin atasannya. Iya, ada! Di perusahaan-perusahaan besar biasanya ini terkait dengan cuti. Kamu harus mendapat restu dari bagian ini dulu, izin dari bagian lainnya lagi, sampai sekadar berpikir untuk mendatangi mereka satu per satu pun males. Saking Banyak yang Tidak Boleh DibahasKalau kinerjamu bagus, jarang absen, sudah lama jadi karyawan di sana, tapi sekadar mencoba minta kenaikan gaji aja gak berani, berarti ada yang salah di tempat kerjamu. Ini bukan perkara keinginanmu diterima atau tidak, tapi peluang untuk diskusi itu terbuka atau tertutup?Menurut para ahli, jika segala hal memungkinkan untuk gajimu naik, tapi atasan tidak memberikannya, berarti tak ada harapan di tempat itu. Apalagi kalau kamu tidak merasa berpeluang menyampaikannya, entah perkara gaji atau apa pun. Alih-alih jenjang karier, kamu bahkan tidak dianggap berharga. 3. Kerja Malah Keluar DuitSalah satu “dosa” yang pernah aku lakukan di kantor dulu adalah manipulasi data pembelian pulpen. Gengs, untuk beli pena standar dua ribu perak pun harus izin atasan! Jadilah aku masukkan ke kwitansi fotokopi. Entah kamu bos, suami, atau ibu ke anak, kalau pelitmu kelewatan, itu hanya akan bikin “bawahanmu” juga pernah bekerja sebagai kasir bakeri, di situ mas-mas tukang panggang biasa beli korek api sendiri untuk memantik gas. Alasan ibunya bos, yang suka nongkrong di situ, korek api kan murah. Logikanya, kalau murah ya langsung beli banyak, siapin di situ! Bedanya, si mas ini tetap kerja di sana waktu aku mundur karena gak sanggup urusan sama nenek-nenek Bos Suka MenyalahkanEntah kapan memberi tugas, tau-tau bos marah-marah karena pekerjaanmu dianggap gak beres. Hm, ini sering kejadian kalau kita kerja dengan orang yang gak bisa misahin urusan rumah dengan urusan kantor. Gak kalau kamu merasa ada sesuatu yang salah. Hal kecil jadi besar, jika orang lain salah tak masalah tapi kalau kamu keliru bos langsung menyudutkan. Sudah deh, rezeki di tangan Allah. Jangan takut resign! 5. GhostingPacaran di-ghosting aja gak enak, apalagi kerjaan. Kamu ditugaskan melakukan sebuah pekerjaan, waktu kamu butuh petunjuk, yang ngasih kerjaan gak respons. Mangkel banget pasti! Kalau hal seperti itu berulang-ulang, artinya kamu harus berpikir untuk cari tempat lain yang lebih Janji PalsuKalau orang lain mendengar kata ansor terkenang penduduk Madinah, aku malah teringat salah satu kakakku. Menurutnya, ansor itu singkatan dari angin sorga, artinya janji indah yang diulang-ulang tapi tak pernah pernah diperlakukan begitu oleh petinggi di tempat kerjamu? Kalau masih hitungan bulan sih oke, tapi kalau bertahun-tahun, sebaiknya minta kepastian dan tunjukkan ketegasan. 7. Kekeluargaan PalsuSebagai makhluk sosial, kebanyakan kita mudah tersentuh dengan keramahan orang lain. Itulah celah yang digunakan bos licik untuk mendapatkan tenaga gratis. Coba ingat baik-baik, seberapa banyak pekerjaan yang dibebankan padamu yang itu gak ada hubungannya dengan urusan kantor?Bukan untuk menyebut-nyebut kebaikan, tapi memisahkan antara diberdayakan atau diperdaya, menjadi manusia bermanfaat atau manusia yang terus dimanfaatkan manusia lain. Masih ada peluang pahala lain kok, yang risiko sakit hatinya lebih kecil. Sebab jika terbiasa memanfaatkanmu, di saat kamu gak bisa memenuhi keinginannya, keramahannya akan hilang. Seolah si bos berhak memperlakukanmu sesuka dia. Gak percaya? Terus aja kerja sama dia!8. Atasan yang Selalu Mengeluh“Utang kita ke bank sudah banyak banget, kita harus lebih giat!” pernah dengar bosmu mengeluh begitu? Oke, doakan saja agar utang itu cepat terbayar tanpa perlu utang baru. Cukup sampai situ!Bukan kebijakanmu kan kantor sampai berutang? Dan cukup realistis kok kalau kamu berprasangka keluhan itu hanya tameng supaya kamu gak minta naik gaji, libur, atau kebijakan lain yang menguntungkan Tidak Ada Jatah LiburAku sih gak paham undang-undang tentang jatah libur karyawan. Perbedaan karyawan dengan buruh aja aku gak ngerti-ngerti amat, hihi kasian kamu dah baca sepanjang ini! Namun yang jelas setiap negara pasti punya UU yang melindungi warganya, termasuk UU tentang hak karyawan di tempat kerja, salah satunya perkara kamu cek perjanjian kerja yang dulu pernah kamu tanda-tangani, apakah disebutkan tentang berapa jatah libur dalam setahun, kondisi bagaimana kamu bisa mengajukan cuti, dsb. Idealnya jika itu tidak sesuai ketentuan pemerintah, kita bisa laporkan ke pihak berwenang. Tapi gak jamin sih, yuno lah kita tinggal di mana. Paling tidak seminim-minimnya, tanggal merah dan hari raya kamu bisa libur. Saat sakit kamu diizinkan tidak masuk, dapat cuti setidaknya tiga bulan untuk melahirkan, dan ada biaya lembur jika kamu bekerja di luar jam Pekerjaan yang Tak Ada HabisnyaAwalnya kamu mungkin bangga bisa mengerjakan banyak hal. Tapi hati-hati, semakin banyak yang kamu kuasai, semakin banyak yang harus kamu kerjakan. Terutama kalau kamu adalah karyawan baru, tahan diri untuk tidak memamerkan kehebatan. Kamu belum kenal medan!Kalau kamu pribadi yang lunak dengan sekian banyak skill, siap-siap aja dianggap robot. Pastikan kamu paham tabiat orang-orang di sekitarmu sebelum mereka sadar dengan banyaknya aku pribadi mendapati lima dari sepuluh tanda harus resign di atas saat bekerja. Kalau kamu cuma mendapati satu dua, mungkin ada baiknya pertimbangkan dulu sebelum mengambil keputusan superpenting untuk melepaskan luar sana ada banyak orang yang membutuhkan pekerjaan yang sudah kamu punya. Namun balik lagi, kalau setengahnya atau malah lebih dari 10 alasan untuk resign kerja itu sudah kamu alami, yakin masih mau bertahan? janganjadi lemah , jangan jadi takut , jangan putus asa , jangan nak mengenang nasib tak berhenti2 , jangan nak ikut perasaan , jangan nak ikut hati - kalau kita selalu ikut hati alamatnya mati- . bersabarlah rakan-rakan. itulah saja yang mampu fara lumrah hidup. kalau ada jodoh tak kemana , insya-allah ada tu . jangan risau.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID g2FZqGIzZXTLq4eQWbpVRXnIBuqYM-sx3f8DoJhiMyhUuv72WkLczg==
Kerana takut, saya terpaksa mengikut kehendak mereka dan saya dirogol bergilir-gilir oleh mereka di dalam sebuah bilik di kawasan balai polis," katanya. Menurut mangsa, dia kemudiannya dihantar pulang ke Taman Impian Alma pada sekitar jam 7.50 pagi dengan menaiki kereta milik salah seorang anggota polis.
Home Muslimah Minggu, 30 Mei 2021 - 1352 WIBloading... Sikap kita terhadap rezeki adalah terus ikhtiar dan tawakkal dan jangan sekali-kali mengkhawatirkan secara berlebihan, karena itu semua sudah ada yang mengaturnya. Foto ilustrasi/ist A A A Sesungguhnya rezeki manusia sudah dijamin Allah Ta'ala, dan sudah diatur-Nya dengan sangat baik. Karenanya sebagai mukmin kita tidak perlu gelisah dengan rezeki ini. Bahkan Nabi mengibaratkannya seperti kematian , yang itu pasti akan datang kepada kita. Maknanya apa? Rezeki itu pasti akan shalallahu alaihi wa sallam bersabda لو أن ابن آدم هرب من رزقه ‌‏كما يهرب من الموت ‏لأدركه رزقه كما يدركه الموت“Jika seandainya Anak adam lari dari rizqinya sebagaimana dia lari dari kematian. pasti dia akan menjumpai rizqinya tersebut sebagaimana kematian akan menjemputnya..” [As-Silsilah ash-Shahihah 952] Baca Juga Maka anggapan yang salah jika seorang hamba sangat khawatir akan rezekinya. Salah satu contoh yang terjadi saat ini, apabila seorang pemuda yang ingin menikah, banyak orang tua sangat sulit mengizinkan karena khawatir bagaimana tentang rezekinya nanti. Kekhawatiran yang seharusnya tidak perlu terjadi. Kewajiban kita hanyalah ikhtiar dan tawakkal , selebihnya semua sudah ada ketetapannya, maka bersyukur akan menambah nikmat kita. Allah Ta'ala berfirman "Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya." QS. Ath Tholaq 3Dari Umar bin Al Khaththab radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.." HR. Ahmad Baca Juga Maka sikap kita terhadap rezeki adalah terus ikhtiar dan tawakal dan jangan sekali-kali mengkhawatirkan secara berlebihan, karena itu semua sudah ada yang Sumber Rezeki ManusiaAllah yang Maha Pemelihara, selain menciptakan seluruh alam semesta juga memelihara ciptaan-Nya. Allah menciptakan manusia, maka Dia juga mencukupi segala kebutuhannya termasuk semua rezekinya, dari lahir sampai mati Allah sudah tetapkan rezeki manusia. Namun bukan berarti segala rezeki tersebut akan diterima dengan instan melainkan manusia perlu mencarinya dan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang menempatkan rezeki di beberapa tempat. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sumber rezeki manusia yang sudah disediakan oleh Allah Ta'ala Baca Juga karena usahaAllah berfirman bahwa manusia akan mendapatkan sesuatu bila melakukan لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى rezeki rezeki manusia 7 sumber rezeki manusia amalan rezeki Artikel Terkini More 23 menit yang lalu 51 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu
Walauresikonya harus pindah dengan biaya yang besar. Allhamdulilah pasangan mendukung. Beliau kasihan lihat aku diperlakukan tidak adil. Pulang kerja kayak zombie dan kurang waktu dengan keluarga. Pasangan ingatkan aku bahwa rezeki itu di tangan Allah. Jangan pernah bergantung kepada manusia. Insya Allah akan ada yang lebih untuk aku dan keluarga.
LUMRAH seorang manusia begitu memikirkan tentang rezeki dirinya dan keluarganya. Ia tidak pernah padam dalam kamus hidup seseorang waima bekerja makan gaji mahupun bekerja sendiri. Siapalah yang tidak risaukan tentang perkara itu. Rezeki begitu penting untuk melayari kehidupan di muka bumi ini. Bagaimana kita hendak makan dan mencari tempat berteduh andai tiada rezeki? Demikian tanggapan segelintir masyarakat tentang rezeki yang berbentuk wang. Malah, tidak dinafikan memang ramai juga orang yang sangat takut dengan perihal rezeki masing-masing. “Rezeki ALLAH itu luas, ada di mana-mana. Jangan risau. Berusahalah dan carilah Kerap kali juga bait-bait perkataan itu didengari. Ungkapan berkenaan sering dititipkan buat mereka yang sedang berusaha mencari rezeki agar tidak berputus asa. Benar, ALLAH SWT telah menjamin rezeki buat semua makhluk yang diciptakan-NYA. Ia sebagaimana yang disebutkan dalam firman-NYA “Dan tiadalah sesuatu pun dari makhluk-makhluk yang bergerak melata di bumi melainkan ALLAH jualah yang menanggung rezekinya…” Surah Hud, ayat 6 Pendakwah Ustaz Mohd Hassan Adli Yahaya atau lebih dikenali sebagai Imam Muda Hassan berkata, kalamullah itu jelas menyatakan bahawa setiap makhluk sudah diberikan jaminan rezeki oleh ALLAH SWT. IMAM MUDA HASSAN “Maka, sebab itu tidak salah jika saya katakan sesiapa yang ada sifat hasad dengki, ia termasuk dalam perbuatan yang mensyirikkan ALLAH. Apa tidaknya, dia tidak yakin dengan jaminan rezeki ALLAH. “Kenapa kita nak dengki dengan orang, jiran atau adik-beradik. Ingatllah, tak ada istilah mereka ambil rezeki kita. Ini kerana ALLAH telah memberikan rezeki lebih kepada individu tersebut kerana usaha yang lebih kuat,” katanya sebagaimana dipetik menerusi Facebook Live bertajuk Jangan Takut dengan Rezeki ALLAH di laman sosial Facebook miliknya baru-baru ini. USAHLAH menyimpan hasad dengki dengan rezeki yang dikurniakan kepada orang lain. Dalam perihal mencari rezeki itu, Imam Muda Hassan menasihatkan kita agar bersikap seperti burung yang keluar pada waktu pagi tanpa membawa sebarang makanan. Rasulullah SAW bersabda “Seandainya kamu semua benar-benar bertawakkal pada ALLAH, sungguh ALLAH akan memberikan kamu rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali petang harinya dalam keadaan Riwayat Ahmad, al-Tirmizi, Ibn Majah, Ibn Hibban dan al-Hakim Sehubungan itu, pendakwah berkenaan menyarankan kepada kita agar mengambil pengajaran daripada kisah burung berkenaan. Bayangkan burung ‘bekerja’ pada setiap hari walaupun tidak tahu akan rezekinya pada hari berkenaan. “Namun begitu, ia tetap berikhtiar dan berusaha dengan bersungguh-sungguh, lalu yakin bahawa ALLAH akan memberi rezeki untuknya. Jika kita ada sikap itu sebagaimana yang ada pada burung, bermakna kita orang yang benar-benar bertakwa kepada ALLAH SWT,” katanya. Imam Muda Hassan turut memetik bait-bait mutiara daripada Ibnu Atha’illah as-Sakandari RA yang dinukilkan dalam kitab al-Hikam “Kesungguhanmu pada perkara yang telah dijamin bagimu dan kecuaianmu pada perkara yang dituntut daripadamu, ia menunjukkan ketiadaan yakinmu dan hilangnya pandangan Pendakwah itu turut mengajak seluruh umat Islam agar merenung kata-kata itu yang begitu dalam maksudnya. Pada saat kita mendapatkan rezeki yang dijamin oleh ALLAH SWT, tetapi cuai pula melakukan ibadah yang dituntut ke atas kita. Artikel berkaitan Perasan hebat, lupa diri tujuan hidup di dunia ni… Tunggulah balasan Tuhan! “Benar, mereka yang mencari rezeki untuk menanggung anak dan isteri akan mendapat pahala. Begitu juga dengan berniaga. Malah, mereka yang mencari rezeki untuk nafkah keluarga juga dianggap sebagai fisabilillah di jalan ALLAH menurut menurut hadis. Ia termasuk juga orang yang mencari rezeki untuk kedua orang tuanya yang sudah tua. “Memang besar pahalanya apabila digelar fisabilillah. Kita cari rezeki untuk anak, Alhamdulillah dinaikkan pangkat dan mula lupa diri bahawa rezeki datangnya daripada ALLAH, dapat projek banyak, banyak mesyuarat dan mula sibuk hingga mengabaikan ibadah. “Ingatlah, ALLAH tidak suka sikap ini. Ia seolah-olah kita nampak hebat, tetapi sebenarnya itulah yang sepatutnya menjadi ketakutan kita kerana sikap itu membuktikan betapa malapnya atau gelapnya mata hati kita. “Kita sibuk mendapatkan rezeki yang dijamin ALLAH sampai kita lupa dan cuai kepada ALLAH yang memberi rezeki. “Kita sibuk sampai satu tahap kita rasa diri kita begitu hebat. Rupanya tanpa kita sedar itu adalah istidraj iaitu ALLAH berikan kenikmatan supaya kita melupakan-NYA. Na’uzubillah, mohonlah dijauhkan perkara ini,” jelasnya. Sebelum mengakhiri bicaranya, Imam Muda Hassan mengingatkan agar tidak sesekali mengabaikan hak-hak ALLAH. “Sekalipun seseorang itu hisap dadah, minum arak dan sebagainya, ingatlah bahawa kewajipan solat ke atasnya tidak akan pernah gugur begitu sahaja. “Oleh sebab itu, janganlah mempertikaikan rezeki yang diperoleh oleh orang lain walaupun dirinya mungkin tidak sempurna di mata kita. Barangkali orang itu telah berusaha bersungguh-sungguh walaupun dia tidak solat, itu adalah dosanya dengan ALLAH. Mungkin juga orang itu tetap diberikan rezeki kerana istidraj. Itu yang paling kita takuti,” katanya. Justeru, berpijaklah di bumi yang nyata. Ingatlah asal usul kejadian kita. Tiada maknanya mencari rezeki yang dijamin jika sampai kita lupakan Tuhan. Moga-moga kita dijauhkan daripada sikap ini. Amin. Sumber Facebook Imam Muda Hassan Foto 123rf & Freepik

Khusnudzonke saya ya. Bukan bermaksud riya. Saya nulis ini buat nularin ke pembaca blog saya untuk mau menafkahkan hartanya di jalan Allah. Jangan takut harta kita habis, jangan takut harta kita berkurang, jangan takut miskin. Saya hanya kasih contoh "hadiah-hadiah" yang Allah kasih buat orang-orang yang udah mau berinfak di jalan Allah.

Rezeki memang selalu menjadi misteri. Meski demikian, Allah subhanahu wa ta’ala memberi penjelasan atas berbagai misteri rezeki itu. Penjelasan yang akan membuat kita tak merasa khawatir tidak mendapatkannya. Rezeki secara bahasa berasal dari akar kata razaqa yang artinya a’thâ memberi dan ar-rizqu artinya al-atha’ pemberian. Bentuk rezeki pun juga bermacam-macam, bukan hanya harta tetapi kesehatan, ilmu, umur yang manfaat dan anak sholeh pun juga termasuk harta. Riwayat dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” Padahal hakikat dari hartamu –wahai manusia– hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kamu gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat”. HR. Ahmad nomor 16305, Muslim nomor 7609. Baca Juga Indeks Baca Tulis Al Quran di Wilayah Islam, Ternyata Masih Rendah Menurut hadits di atas, rezeki itu adalah apa yang dimakan, digunakan, disedekahkan, dan yang masih berada dalam tangan kita belum tentu rezeki bagi kita. Karena itu sebanyak apapun hartanya di tabungan, sekaya apapun seseorang di dunia ini, dia tidak akan mampu melampaui jatah rezekinya. Allah telah menjamin rezeki semua makhluk, baik makhluk yang ada di darat maupun di lautan. Hal ini sesuai dengan firman Allah. وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ “Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rezekinya”. QS. Hud 6 Sebagai seorang hamba Allah, kita harus yakin bahwa rezeki akan mendatangi kita, bahkan lebih cepat daripada ajal mendatangi seseorang, dengan kata lain selama orang itu masih hidup maka rezekinya juga akan terus mengalir. Hak ini pernah disampaikan oleh Rasulullah. “Sesungguhnya rezeki akan mencari seorang hamba sebagaimana ajal yang akan mencarinya”. Ibn Hibban Dalam riwayat lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubro nomor 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak nomor 2070 dan disepakati Adz-Dzahabi. Baca Juga Berbagai Perumpamaan Muslim Berdasar Kedekatannya dengan Al Qur’an Cara Menjemput Rezeki Dari penjelasan hakikat rezeki di atas, maka sudah seharusnya kita tetap berikhtiar dan tidak berpangku tangan. Berikut cara menjemput rezeki Berusaha semaksimal mungkin. Allah telah memberikan banyak nikmat kepada kita, salah satunya akal. Pergunakanlah akal kalian untuk mengenali diri, potensi dan bakat. Sehingga dari pengenalan diri itu dapat memunculkan ide-ide menarik, inovasi baru, dan berakhir pada terbukanya jalan rezeki kita. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surah an-Najm ayat ke-39. وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memeroleh selain apa yang telah diusahakannya.” Takwa, mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا “…. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” QS. Ath-Thalaq2-3 Baca Juga Remaja Non-Muslim Penyandang Disabilitas Ini Bisa Hafal Surat Al Qur’an Jika kita selalu memegang teguh apa yang diperintahkan Allah, maka Allah juga akan memberikan kita rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Hal ini merupakan tanda kecintaan Allah kepada hambanya yang senantiasa meningkatkan iman dan takwa. Bersyukur Orang-orang yang pandai bersyukur akan dapat merasakan kasih sayang Allah dan mendapat rezeki yang lebih banyak. Itulah Janji Allah! Orang yang pandai bersyukurlah yang dapat hidup bahagia, sejahtera dan tentram. Sedangkan bentuk bersyukur ada beberapa macam, contohnya dengan menginfakkan rezeki kita, menolong orang lain dan menjalin silaturrahim. Hal ini sesuai dengan ajaran rasulullah saw yaitu, dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ “ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya “. QS. Saba’ 39 Dari Abu Hurairah, Nabi memberitahukan kepadanya “Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya Aku berinfak memberi rezeki kepadamu”. HR Muslim “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya dipanjangkan umurnya maka hendaknyalah ia menyambung tali silaturrahim”. HR. Al-Bukhari Berdoa dan beristighfar Dari Abdullah bin Abbas ia berkata, Rasulullah bersabda “Barangsiapa memperbanyak istighfar mohon ampun kepada Allah, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki yang halal dari arah yang tiada disangka-sangka”. Baca Juga Mencegah Santet, Guna-guna, dan Sihir Dengan Bacaan Al Quran Berikut doa-doa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا Artinya “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat bagi diriku dan orang lain, rizki yang halal dan amal yang diterima di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik.” HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih. اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ Artinya“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي Artinya “Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.” Waallahu a’lam bi showab. rin zAxG.
  • i9kf7gy2n9.pages.dev/104
  • i9kf7gy2n9.pages.dev/164
  • i9kf7gy2n9.pages.dev/122
  • i9kf7gy2n9.pages.dev/457
  • i9kf7gy2n9.pages.dev/367
  • i9kf7gy2n9.pages.dev/349
  • i9kf7gy2n9.pages.dev/496
  • i9kf7gy2n9.pages.dev/43
  • rezeki di tangan allah jangan takut resign